 |
Pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam terefleksikan pada capaian tingkat penjualan bersih sebesar Rp14,43 trilun, tumbuh 22% dibandingkan capaian penjualan sebesar Rp11,82 triliun. Demikian dikutip dari keterangan Antam, Selasa (1/10/2019).
Infografis emas Antam
Kinerja keuangan perseroan yang solid juga terefleksikan dari pertumbuhan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) tercatat sebesar Rp1,46 triliun tumbuh 6% dibandingkan dengan capaian EBITDA sebesar Rp1,38 triliun. Komoditas emas merupakan komponen terbesar pendapatan Perusahaan, berkontribusi sebesar Rp9,61 triliun atau 67% dari total penjualan bersih semester pertama tahun ini.
Kinerja keuangan Antam yang solid tercermin pula pada kenaikan corporate credit rating S&P Global Antam 2019 dari rating “B-/outlook positive” menjadi rating “B/outlook positive” serta kenaikan peringkat Korporasi dan Obligasi Bekerlanjutan I Tahun 2011 yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dari rating “idA-/outlook stable” menjadi rating “idA/outlook stable” seiring dengan outlook pertumbuhan positif kinerja keuangan dan operasi ANTAM sepanjang periode dua belas bulan ke depan.
Pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan positif selama periode semester pertama tahun ini
Pertumbuhan positif pada operasi dan penjualan utama Antam merupakan cerminan volume produksi feronikel yang mencapai 13.017 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 2% dibandingkan pencapaian produksi pada periode sebelumnya sebesar 12.811 TNi. Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel pada semester pertama tahun ini tercatat sebesar 13.157 TNi atau naik sebesar 5% dibandingkan periode periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 12.579 TNi.
Penjualan feronikel pada semester pertama tahun ini merupakan kontributor terbesar kedua terhadap total penjualan bersih Antam, dengan penjualan sebesar Rp2,31 triliun atau 16% dari total penjualan bersih pada semester pertama tahun ini. "
0 Komentar